http://manado.tribunnews.com/foto/bank/images/dua-jenazah-pendeta-di-gspdi.jpg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seluruh gembala dan jemaat Gereja Pantekosta Serikat di Indonesia (GPSDI) Alfa Omega, Minggu (22/6/2014) sekitar pukul 15.00 Wita, menghadiri pelepasan jenazah dan pemakaman Pendeta Jeffry Mozes Rumalay. Pasutri yang tewas kecelakaan lalu lintas di Jalan Trans Sulawesi di Desa Sapa, Minahasa Selatan, tersebut dimakamkan di pekuburan di Paniki Dua, Mapanget.
Seribuan orang hadir dalam pelepasan jenazah kemarin. Mereka datang dari Kotamobagu, Amurang, Tungoi, Lolak, Inobonto, Ratatotok, Bitung, Tondano, Tomohon, Kawangkoan dan Manado. Turut hadir Pendeta Marthen Baker dari GPSDI Ambon, seluruh gembala-gembala sidang beserta keluarga. Keluarga almarhum Rumalay dari Surabaya serta keluarga almarhumah Alma dari Ambon dan Balikpapan juga hadir.
Ketua Sinode GPSDI Jakarta Pendeta Aming memimpin ibadah pelepasan di rumah duka. Dalam renungannya ia menyebut GPSDI telah kehilangan hamba Tuhan yang setia, yang punya visi dan misi memenangkan jiwa Kristus.
Adapun ibadah pemakaman dipimpin Pendeta Jimmy Sinambela dari Amurang. Semua tampak hanyut dalam kesedihan dan keharuan melepas keduanya dimakamkan.
"Kami telah kehilangan hamba Tuhan yang setia," ujar Atje Winerungan, kakak paling tua almarhumah Alma.
"Kami telah kehilangan hamba Tuhan yang setia," ujar Atje Winerungan, kakak paling tua almarhumah Alma.
Laporan wartawan Tribun Manado Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Banjir tangisan dari sanak saudara dan jemaat saat dua jenazah pendeta digotong bergantian dari rumah duka menuju gereja, Sabtu (21/6/2014), pukul 13.11 Wita. Pendeta Mozes Jefry Rumalay (43) dan Alma Dewi Winerungan (45) sang istri tewas dalam laka maut di Minahasa Selatan kemarin.
Saat ini kedua jenazah sementara dipindahkan dari rumah duka yang berada di kelurahan Paniki Dua, Jalan Salak IV No 22, menuju Gereja GPSDI untuk disemayamkan. Sebelumnya dilakukan terlebih dulu ibadah singkat. Gerobak jenazah warna cokelat digunakan untuk membawa jenazah sudah stand bay sejak pagi.
Pertama dipindah jenazah Pendeta Mozes, saat dipindah sanak saudara masih menangis dan histeris di samping jenazah Alma Dewi.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Manado di lokasi kejadian, ini kronologi kecelakaan maut di Desa Sapa Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan.
Daihatsu Luxio nahas itu ditumpangi Pendeta Mozes dan istri, serta lima penumpang lainnya. Menurut saksi mata, Daihatsu Luxio melaju menuju arah Desa Ongkau. Saat mobil tersebut berusaha mendahului sebuah truk di depannya, tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul bus besar jurusan Palu-Manado ke arah Amurang.
Sopir kemudian mencoba menghindari tabrakan dengan bus, membanting setir ke kanan. Mobil sempat bersenggolan dengan bus, lalu terguling- guling. Pendeta Mozes dan istri pun tewas di tempat.(*)
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pendeta Mozes Jefry Rumalay (43) dan Alma Dewi Winerungan (45) sang istri tewas dalam laka maut di Minahasa Selatan kemarin, akan dimakamkan besok, Minggu (22/6/2014). Hal tersebut disampaikan Kakak dari Alma Dewi yakni Pendeta Shelby Winerungan.
"Rencananya jenazah akan dimakamkan besok pukul 12.00 Wita," ujarnya. Pengurus daerah Sinode GPSDI Suluttenggo juga direncanakan akan hadir dalam pemakaman tersebut..
Saat ini kedua jenazah sudah berada di Gereja GPSDI.(*)
Saat ini kedua jenazah sudah berada di Gereja GPSDI.(*)
http://manado.tribunnews.com/2014/06/21/breaking-news-banjir-tangisan-saat-dua-jenazah-pendeta-digotong
http://manado.tribunnews.com/2014/06/21/update-kedua-anak-pendeta-mozes-menangis-histeris
http://manado.tribunnews.com/2014/06/22/christy-tumben-papa-tak-bisa-tidur