~ ANDA TIDAK PERLU MELAKUKAN SESUATU UNTUK MENYENANGKAN TUHAN ~
Yesus TIDAK mati ditangan manusia. Dia MENYERAHKAN nyawa-Nya kepada BAPA. Manusia maupun Iblis tak berkuasa atas kehidupan Yesus, itulah sebabnya Dia dengan rela menyerahkan hidup-Nya kepada ALLAH.
Ada hal yang menarik dari ucapan Yesus sebelum Dia menyerahkan nyawa-Nya.
"SUDAH SELESAI", sudah selesai berarti sudah selesai. Dosa, penghukuman, kutuk, sakit penyakit, kemiskinan, dan kematian TELAH selesai. Yesus menyerap setiap DOSA dan PELANGGARAN manusia dan menjatuhkan hukuman terhadap manusia melalui tubuh-Nya - Yesus TAAT sampai mati. Itu berarti kita TELAH bebas, kita TELAH benar - benar dimerdekakan!
Yesus melakukannya untuk kita dan itu TELAH selesai 2000 tahun yang lalu. Pekerjaan-Nya sempurna di atas salib. Musuh manusia adalah MAUT dan Yesus telah mengalahkan maut.
Adakah hal yang lebih berarti buat Tuhan selain diri kita yang dicintai-Nya?
Ketika kita jatuh dan terus jatuh, "manusia daging" kita berusaha meyakinkan kita untuk berusaha dan terus berusaha bangkit dari kejatuhan. Kita mencoba untuk memperbaiki diri dengan cara berdoa lebih tekun, membaca alkitab lebih giat, berpuasa lebih sering, dan melakukan kegiatan kerohanian secara konsisten! Tapi pertanyaan saya, "Berapa lamakah kita dapat bertahan dengan cara hidup seperti itu?" (Saya pernah melakukannya dahulu - tapi saya akan jatuh dan jatuh lagi). Saya menganggap bahwa, meluangkan waktu berdoa selama dua jam dalam sehari akan membuat saya kuat secara rohani. Mendisplinkan diri membaca alkitab 3 pasal dalam sehari, berpuasa minimal 3 hari dalam seminggu akan mempercepat pertumbuhan rohani saya. Bahkan saya akan melibatkan diri dalam semua kegiatan gerejawi supaya saya dapat meyakinkan Tuhan bahwa saya merupakan orang yang tepat untuk dipromosikan. Semua hal itu hanyalah bentuk dari manusia daging yang haus dan lapar akan pengakuan, penghargaan, dan prestasi. Lebih tepatnya bahwa kita ingin diakui oleh oranglain.
Kebutuhan daging akan penghargaan dari oranglain mentriger seseorang untuk menjadi super munafik (melakukan segala cara hanya untuk mengejar pengakuan dari oranglain). Manusia daging tidak ingin keliatan lemah dimata orang lain. Manusia daging kecanduan akan pujian dan prestasi.
Setiap orang pernah terjebak dalam kedagingannya. Prestasi dan pengakuan itu seperti obat bius untuk daging. Tetapi bukannya terpuaskan – daging kita akan terus menuntut lagi, lagi, dan lagi.
Sangat berbahaya jika kita gagal memahami intrik dari kedagingan kita. Daging ingin berkonstribusi dalam projek Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman. Manusia daging tidak percaya bahwa keselamatan hanya merupakan usaha Tuhan semata – mata tanpa ada andil dari pihak manusia. Manusia daging akan beronta dan cenderung menolak keselamatan dari Allah untuk manusia hanya oleh kasih karunia tanpa melibatkan perbuatan baik. Pikiran daging kita berespon baik ketika ia membaca satu ayat dalam alkitab yang menyatakan "perbuatan, upah, dan hukuman". Baginya, kalimat yang bernuansa perbuatan, upah ataupun penghukuman merupakan kesempatan emas untuk menyatakan dirinya.
Hidup dalam tuntunan roh adalah mempercayai bahwa keselamatan merupakan kasih karunia di dalam Yesus Kristus. Kita dipanggil hanya untuk PERCAYA bukan berbuat sesuatu bagi ALLAH. Hasrat daging adalah ingin berbuat sesuatu untuk menyenangkan ALLAH. Nyata bahwa seseorang hidup di dalam daging adalah "dia akan merasa puas ketika ia berhasil melakukan apa yang direncanakannya, sebaliknya ketika ia gagal. Ia akan terpuruk, mengasihani diri, dan cenderung menyalahkan keadaan." Tolong jangan disalah pahami, bukan berarti bahwa kita tidak perlu lagi berdoa, membaca alkitab, menginjil, dan melakukan sesuatu yang perlu kita lakukan. Perbedaannya adalah hal apakah yang menggerakkan kita dalam melakukan semua itu?
Seseorang tidak dibenarkan karena melakukan HUKUM TAURAT. Tapi dibenarkan karena IMAN. Panggilan kita adalah PERCAYA bukan melakukan sesuatu untuk Tuhan. Percaya adalah; "Yesus Kristus TELAH melakukannya untuk saya. Karya-Nya sempurna diatas salib."
Baik keselamatan, kekudusan, pembenaran, kelayakan, keberhasilan, kesuksesan. Semua itu sempurna dan utuh dikerjakan Kristus di Kalvari.
Perbuatan – perbuatan kita, tidak akan pernah menambah kadar kebenaran di dalam diri kita. Yesus Kristus membenarkan kita selamanya melalui kematian-Nya di bukit Golgota.
Percaya dan menerima. Itulah satu – satunya syarat untuk diselamatkan, dikuduskan, dan dibenarkan. Hiduplah dituntun oleh ROH maka kita akan mematikan setiap keinginan daging yang berhasrat akan prestasi sebagai bentuk dari pembuktian diri.
Blessings