03 October, 2008

PENYEMBAHAN

Penyembahan
Worship

Sembah Tuhan di dalam keindahan kekudusan.

Dalam Alkitab anda silakan membaca
Wahyu pasal 4 dan 5.

Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu. Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu. Keluaran 23:25, 26.

Renungkan kata demi kata dari ayat-ayat ini
Efesus 5:19, 20

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang menyembah. Itu adalah bagian dari sifatnya. Yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang akan disembahnya? Apapun yang kita sembah pada ujungnya pasti kita akan melayaninya juga. Semakin tekun kita menyembah sesuatu atau seseorang, semakin kuat komitmen kita kepadanya, dan kita menjadi semakin serupa dengan apa atau siapa yang kita sembah.

1. Apakah arti menyembah ?
Kata Ibrani "shachah" berarti menyembah, membungkukkan badan, melaksanakan penyembahan dengan membungkukkan badan, memberi hormat atau merebahkan diri di lantai. Istilah dalam Perjanjian Baru adalah "proskuneo" yang sama artinya yaitu mencium tangan atau berlutut dan tersungkur sampai dahi menyentuh lantai dan dengan penuh penghormatan yang sungguh-sungguh. Dua kata lain untuk menyembah berarti melayani dengan tubuh fisiknya, melaksanakan pelayanan suci dan memberikan persembahan kepada Allah.

2. Biarkan umat-Ku pergi supaya beribadah kepada-Ku.
Ini adalah tuntutan Allah yang berulang-ulang diucapkan kepada Firaun yang merintis "exodus-nya" (keluarnya) umat Allah dari Mesir. Sejak saat itu, Allah yang cemburu telah berperang bersama umat-Nya untuk menjaga jangan sampai umat-Nya menyembah alah lain dan berhala-berhala sebagai ganti menyembah Allah yang Esa dan Hidup.

Menyembah adalah memuliakan Allah dan menikmati-Nya selama-lamanya. Allah dengan giat mencari penyembah-penyembah; dan menyembah itu adalah panggilan kita yang pertama. Baca Yohanes 4:23. Penyembahan yang benar adalah bilamana kita mengizinkan Roh Kudus untuk menarik pujian-pujian dari roh dan hati kita dan membimbing kita untuk menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Lihat Filipi 3:3.

Penyembahan itu tak ternilai harganya dan secara unik adalah milik Allah dan Anak-Nya Yesus Kristus, satu-satunya yang layak disembah. Lucifer, yang dulunya adalah Pemimpin puji-pujian di sorga, menginginkan penyembahan itu untuk dirinya sendiri dan akhirnya membawanya kepada kejatuhannya. Yesaya 14; Yehezkiel 28. Lucifer inilah yang menawarkan kepada Yesus kerajaan-kerajaan dunia untuk ditukarkan dengan penyembahan tersebut tetapi Tuhan telah menolaknya, itu sudah pasti. Matius 4:8-10.

3. Penyembahan memenuhi ruangan bersama Allah.
Dalam zaman Alkitab banyak pria dan wanita diurapi oleh Allah dan diangkat oleh para pemimpin untuk memimpin umat Allah pada zaman dahulu masuk ke dalam penyembahan nubuat bukan hanya menyanyikan lagu-lagu sebagaimana kita lakukan sekarang ini dalam persekutuan-persekutuan kita. 1Tawarikh 25:1; 6-8.

Penyembahan mempersiapkan jalan bagi Allah untuk datang dan keselamatan untuk memenuhi kehidupan anda. Baca Mazmur 22:3; 50:23. Bahkan penyembahan anak-anak dapat membungkam musuh, Mazmur 8:2.

4. Aku akan memberkati Tuhan setiap waktu.
Bilamanakah kita menyembah? Pada setiap waktu. Mengenai waktu-waktu ibadah Mazmur 100 menunjukkan bagaimana memulainya, namun di atas semua itu kehidupan pribadi kita harus menyembah tanpa berkeputusan, tanpa akhir. Setiap nafas yang kita hirup, setiap pikiran, kata dan tindakan kita harus kita pergunakan untuk menyembah Allah yang baik yang kita layani, untuk selama-lamanya. Mazmur 145: 1, 2.

5. Penyembahan, dulu ~ sekarang ~ yang akan datang.
Pertama kali orang mulai menyerukan Nama TUHAN adalah dalam zaman pra-sejarah. Waktu Abram berjalan menuju ke Tanah Perjanjian, hal pertama yang selalu dia lakukan adalah membangun mezbah penyembahan ke mana saja dia pergi. Kejadian 4:26; 12:6.

Hari-hari berlalu, kemudian umat Allah menyembah dalam Bait Allah dan sinagoga tetapi pada zaman sekarang ini tubuh kita adalah Bait Allah, 1 Korintus 6:19. Hal ini berarti bahwa kita dapat menyembah Allah tanpa menunggu-nunggu waktu lagi, di mana saja kita berada, dan bagaimanapun keadaannya. Bahkan Paulus dan Silas menyembah dalam penjara. KPR 16:25.

Tetapi penyembahan di atas bumi hanya merefleksikan penyembahan di sorga. Anda perlu membaca pasal-pasal besar seperti pasal 4, 5 dan 19:1-10 dari Kitab Wahyu dan melihat bagaimana penyembahan di sorga itu penuh warna-warni, cahaya, suara, gerakan dan aktifitas. Penyembahan kita seharusnya mengarah pada hal yang sama juga.

6. Bagaimana kita menyembah?
Alkitab mengatakan kepada kita bagaimana orang menggunakan hati, pikiran, lengan, tangan, kaki dan bibir mereka dalam lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Mereka bersorak-sorai karena suka cita, dengan membungkukkan badan, tarian, pujian, berkat dan ucapan syukur.

Kata-kata dari Kitab Mazmur seperti "halal" atau "haleluyah" berarti memuji, membanggakan dan merayakan Tuhan. "Yadah" berarti menengadahkan tangan ke atas, sedang "barak" berarti berlutut dalam penyembahan memberkati Allah.

Persembahan tubuh kita untuk melayani Allah dan manusia adalah juga suatu bentuk ibadah atau penyembahan, Roma 12:1. Umat Allah juga menyembah Allah dalam kesenian, seni pahat, menulis, drama, musik dan arsitektur sama saja dengan memberikan uang mereka untuk Injil.

7. Ibadah di dalam Gereja.
Dalam gereja, persekutuan-persekutuan kita seharusnya penuh dengan mazmur, nyanyian pujian, dan lagu-lagu rohani yang dibimbing oleh Roh dalam bahasa-bahasa baru yang Dia berikan. Begitu banyak persekutuan kita yang modern sebenarnya tidak lain hanyalah sebuah platform yang dipimpin oleh entertainment Kristiani, tidak jauh berbeda dengan suatu suatu teater. Orang-orang hanya melihat saja sebagai penonton, apakah benar mereka juga ikut melakukan ibadah penyembahan? Hadirat Allah dan manifestasi Roh Allah dalam ibadah kita seharusnya dapat menyebabkan orang-orang yang belum percaya rebah dalam Roh dan menyembah. Kolose 3:16; 1 Korintus 14:15, 16; 25; 26; Efesus 5:19; KPR 2:4.

Apakah Pujian sama dengan Penyembahan ?
Kita perlu memuji Allah atas Hadirat-Nya dan segala yang dikerjakan-Nya, tetapi Allah mencari dan membutuhkan penyembah-penyembah, bukan hanya penyembahan.

    • Pujian dapat bersifat sangat umum tetapi penyembahan selalu bersifat sangat intim.
    • Pujian selalu terlihat dan terdengar, tetapi penyembahan dapat tenang dan tersembunyi.
    • Pujian seringkali sangat nyata dalam mengungkapkan perasaan, gembira sekali dan bersemangat, sedang penyembahan seringkali menyatakan kekaguman dalam hadirat Allah.

8. Penyembahan sejati adalah sangat mahal.
Alkitab berbicara tentang korban pujian. Daud menari-nari di hadapan Tuhan dengan segenap hati dan menolak untuk memberikan persembahan yang menurut dia tidak ada nilainya dan tidak layak untuk dipersembahkan kepada Allah. 2 Samuel 6:14; 24:24. Tiga orang bijak dari Timur memberikan persembahan yang mahal harganya waktu mereka datang menyembah Yesus. Baca Matius 2:9-12; dan seorang wanita mengurapi Yesus dengan minyak parfum yang mahal harganya, membasuh kaki-Nya dengan air-matanya dan mengeringkan dengan rambutnya. Lukas 7:36-50.

HARAPAN 3 BATANG POHON

Harapan 3 Batang Pohon
Suatu kali peristiwa ada tiga pohon di atas sebuah bukit dalam
sebuah hutan. Mereka sedang berbincang-bincang tentang harapan-harapan
dan mimpi-mimpi mereka. Pohon yang pertama berkata, "Suatu hari nanti aku berharap bias menjadi sebuah kotak tempat penyimpanan harta. Aku bisa dihiasi dengan ukiran-ukiran yg rumit dan setiap orang akan melihat kecantikanku".
Kemudian pohon yang kedua berkata, "Suatu hari nanti aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan membawa para raja dan ratu mengarungi lautan sampai ke ujung-ujung bumi. Setiap orang akan merasa aman
dalamku karena kekuatan dari tubuhku". Akhirnya pohon yg ketiga berkata, "Aku ingin tumbuh menjadi pohon yg tertinggi dan terkuat dihutan ini. Orang akan memandangku dari atas puncak bukit dan dapat melihat carang-carangku. Kalau orang berpikir
tentang surga dan Allah betapa dekatnya jangkauanku ke sana. Aku akan menjadi pohon yg terbesar di sepanjang waktu dan orang akan mengingat aku senantiasa". Setelah beberapa tahun berdoa mimpi mereka menjadi kenyataan,
datanglah satu kelompok penebang kayu ke hutan itu.Ketika seorg penebang kayu menghampiri pohon pertama ia berkata,
"Kelihatannya pohon ini kuat sekali, aku kira ini dapat dijual kepada seorang tukang kayu", dan ia mulai menebang pohon itu. Pohon tersebut bahagia sekali karena ia tahu bahwa si tukang kayu akan menjadikannya
sebuah peti penyimpan harta. Seorg penebang kayu lainnya berkata kepada pohon yang kedua, "Kelihatannya pohon ini kuat dan aku dapat menjualnya kepada tukang pembuat kapal". Pohon tersebut bahagia karena ia tahu ia akan menjadi sebuah kapal yg
besar. Ketika seorg penebang kayu menghampiri pohon yg ketiga, pohon tersebut ketakutan karena ia tahu kalau ia sampai ditebang, maka mimpinya tidak akan menjadi kenyataan. Salah seorg penebang kayu berkata, "Aku tdk perlu
sesuatu yg spesial dari pohon ini jadi aku bawa saja", dan ditebanglah pohon itu. Ketika pohon pertama dibawa kepada tukang kayu, ia dijadikan sebuah kotak tempat makanan hewan. Ia diletakkan di sebuah kandang dan dipenuhi dengan jerami. Hal ini bukanlah seperti yang pohon tersebut doakan. Pohon kedua dipotong-potong dan dijadikan sebuah perahu kecil pemancing ikan. Mimpinya menjadi sebuah kapal yang besar yang dapat membawa para raja berakhir sudah. Pohon ketiga di potong-potong dalam ukuran yang besar-besar dan ditinggali begitu saja dalam kegelapan. Tahun demi tahun berlalu dan pohon-pohon tersebut sudah lupa akan mimpi mereka. Suatu hari ada seorg pria dan wanita datang ke kandang tersebut. Si wanita melahirkan seorg bayi dan meletakkan bayi tersebut dalam kotak makanan hewan (yg dibuat dari pohon pertama) yg dipenuhi jerami. Si pria berharap mendapatkan tempat tidur untuk bayi tersebut tapi palungan itulah yg menjadi tempatnya. Pohon tersebut dapat merasakan betapa penting peristiwa tersebut dan ia telah menyimpan harta yang termulia sepanjang jaman. Tahun-tahun berikutnya, sekelompok orang berada dalam sebuah perahu pemancing ikan dibuat dari pohon yang kedua. Salah seorang dari mereka
sedang kelelahan dan akhirnya tertidur. Ketika mereka ada ditengah-tengah laut,  gelombang besar melanda mereka dan pohon tersebut tidak menyangka kalau ia cukup kuat untuk menyelamatkan orang-orang yang ada dalam perahu tersebut. Orang-orang tersebut membangunkan orang yang sedang  tidur itu, kemudian ia berdiri sambil berkata "Diam, tenanglah", dan gelombang tersebut berhenti. Kali ini pohon tersebut menyadari bahwa ia telah membawa raja diatas segala raja dalam perahunya. Akhirnya ada seorang datang mendapatkan pohon yg ketiga. Pohon tersebut diseret sepanjang jalan dan banyak yg mengejek orang yang sedang memikul kayu tersebut. Ketika mereka sampai pada suatu tempat, orang tersebut dipakukan pada kayu tersebut dan diangkat tinggi sampai mati di atas sebuah puncak bukit. Ketika hari Minggu tiba, pohon tersebut menyadari
bahwa ia cukup kuat untuk tegak berdiri diatas puncak dan berada sedekat mungkin
dengan Allah karena Yesus telah disalibkan pada kayu pohon tersebut.
By: NN

KESIMPULAN :
Ketika segala rencana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan,ingatlah
selalu bahwa Allah punya rencana untuk saudara. Kalau saudara menaruh
percaya padaNya, Ia akan memberi saudara karunia-karunia besar.
Masing-masing pohon tersebut mendapatkan apa yang mereka ingini,
cuma tidak seperti yang mereka bayangkan.

 

Keke,Pam,Richy