29 October, 2016

2perjanjian

*Dua Perjanjian, Bukan Satu!*

Mari kita memisahkan perjanjian-perjanjian ini. Langkah yang sederhana itu akan membuat perbedaan besar dalam memahami Alkitab kita.

Selama bertahun-tahun saya bingung saat membaca Alkitab karena saya tidak mengerti aspek sederhana untuk memahami Kitab Suci ini. Perjanjian Lama dan Baru sangatlah berbeda dalam banyak hal. Allah mengatakan pada mereka yang berada dalam Perjanjian Lama bahwa akan datang satu hari dimana Dia akan membuat perjanjian baru dengan umat-Nya dan itu tidak akan seperti perjanjian yang Dia adakan dengan mereka melalui nenek moyang mereka. (Lihat Yeremia 31:31-32) Melalui Yesus Kristus, hari tersebut telah datang pada kita sehingga sekarang perjanjian yang telah Dia buat sama sekali berbeda – sama sekali tidak sama. Perjanjian itu baru dan menurut Ibrani 8:13, yang lama telah menjadi "usang." Perjanjian itu telah berlalu. Sudah tidak ada lagi, kadaluarsa, selesai, tamat!

Bukankah Perjanjian Lama itu adalah Firman Allah?

Fakta ini merupakan poin yang menonjol dalam banyak pemikiran kita. "Bukankah Perjanjian Lama itu adalah Firman Allah?" Tentu saja Perjanjian Lama sama seperti Perjanjian Baru yang merupakan bagian dalam Alkitab, akan tetapi berikut ini adalah sebuah kunci yang akan amat sangat membantu kita bila kita dapat memahaminya. Perjanjian Lama tidak dituliskan kepada kita! Hal itu dituliskan bagi kita tetapi tidak kepada kita. (Lihat Roma 15:4) Ada suatu perbedaan yang besar. Itulah mengapa Rasul Paulus memperingatkan Timotius untuk memperhatikan dengan baik agar dia dapat "membagi-bagikan dengan benar perkataan kebenaran (KJV)" saat ia mengajarkan Alkitab. (Lihat 2 Timotius 2:15) Ada banyak sekali permasalahan yang terjadi dalam pikiran dan hidup kita saat kita tidak melakukan hal itu.

Hal yang paling utama, hukum Taurat tidak pernah diberikan pada bangsa-bangsa non-Yahudi, melainkan diberikan kepada bangsa Israel. Pertimbangkanlah teks berikut ini:

Itulah ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan serta hukum-hukum yang diberikan TUHAN, berlaku di antara Dia dengan orang Israel, di gunung Sinai, dengan perantaraan Musa (Imamat 26:46).

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa… (Mazmur 147:19-20).

Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri (Roma 2:14).

Perjanjian Lama tidak dituliskan kepada kita! Hal itu dituliskan bagi kita tetapi tidak kepada kita.

Kapankah Perjanjian Baru dimulai?

Ingatlah hal ini: Perjanjian Baru tidak dimulai pada Matius 1:1. Perjanjian Baru dimulai pada saat kematian Yesus. Pentingnya fakta ini tidak dapat menjadi terlalu dibesar-besarkan. Ibrani 9:16 berkata, "Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu." Dengan kata lain, suatu permintaan terakhir dan wasiat tidak berarti apa-apa sampai orang yang menulisnya meninggal. Hal itu penting saat kita membaca halaman-halaman Perjanjian Baru.

Sebagai contoh, Anda akan masuk dalam dunia kebingungan jika Anda mencoba mengaplikasikan Khotbah di Bukit bagi diri Anda sendiri. Ingat Yesus belum mati saat Ia mengatakan firman tersebut. Ia sedang berbicara kepada mereka, bukan Anda. Mereka adalah kelompok orang yang berpikir bahwa mereka mampu meraih kebenaran dengan kehidupan moral mereka sehingga Yesus menunjukkan kepada mereka betapa mustahilnya hal tersebut. Dia mengucapkan perkataan seperti, "Kalau kamu bernafsu, cungkillah matamu. Kalau kamu mencuri, potonglah tanganmu." Jadi, inilah pertanyaannya: Apakah Anda benar-benar percaya bahwa itu yang harus Anda lakukan? "Tentu tidak!" akan muncul kritik sebagai respon, "Jelas sekali bukan itu yang Ia maksudkan!" Tunggu sebentar. Kalau Anda mengklaim bahwa kita seharusnya melakukan segala sesuatu yang dikatakan Yesus, maka Anda tidak dapat mengabaikan hal tersebut. Alkitab bukanlah suatu daftar menu yang dapat Anda pilih-pilih.

    Ingatlah hal ini : Perjanjian Baru tidak dimulai pada Matius 1:1. Perjanjian Baru dimulai pada saat kematian Yesus.

Pentingnya membedakan perjanjian-perjanjian dengan benar

Faktanya adalah bila kita tidak membedakan perjanjian-perjanjian dengan benar maka kita akan memperlakukan Alkitab seperti buffet dimana kita ambil yang kita suka dan meninggalkan yang tidak kita sukai. Bukan seperti itu cara untuk memperlakukan Kitab Suci, lebih baik menghormati Kitab Suci dengan menginterpretasikannya secara benar. Tidak, Yesus memang tidak memerintahkan agar Anda mencungkil keluar mata Anda. Dia bahkan tidak sedang berbicara dengan Anda.

Satu contoh lagi: Yesus berkata bila kita tidak mengampuni orang yang bersalah pada kita maka Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang tidak mau mengampuni. (Lihat Matius 6:14-15) Apakah Anda berpikir hal itu untuk Anda? Apakah Anda sepenuhnya percaya bahwa adalah mungkin bila Anda telah mempercayai Yesus Kristus sebagai Juru Selamat Anda, berjalan bersama dengan Dia, mengenal dan mengasihi Dia, mempercayai karya yang telah Dia selesaikan di kayu salib dan sekarang jika terjadi ada orang yang bersalah pada Anda dan Anda meninggal sebelum Anda mengampuni orang tersebut maka Anda tidak akan diampuni? Setiap orang yang mau menggunakan akal sehatnya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak benar!

Apakah jawabannya? Jawabannya adalah bahwa Yesus mengatakan hal tersebut sebelum salib – sebelum Perjanjian Baru dimulai. Perhatikan bagaimana segalanya berubah setelah salib.

Efesus 4:32: "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu". Perhatikanlah disini bahwa kita mengampuni karena kita telah diampuni bukan agar kita mendapatkan pengampunan.

Apakah yang diajarkan dalam Kolose 3:13 tentang motivasi kita untuk mengampuni orang lain? "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."

Lihat bagaimana segalanya berubah dengan berakhirnya Perjanjian Lama dan dimulainya Perjanjian Baru?

Marilah kita memisahkan perjanjian-perjanjian itu bagi kita. Langkah yang sederhana tersebut akan membuat perbedaan besar dalam memahami Alkitab.

[Steve McVey ;"Two Covenants, Not One". ; Maret 18, 2015, Translated Mary]

Membaca Alkitab

*BAGAIMANA MEMBACA ALKITAB TANPA MENJADI BINGUNG.*

Apakah Anda pernah jadi bingung karena apa yang tertulis di satu bagian Alkitab bertentangan dengan yang tertulis di bagian Alkitab yang lain?

Paulus katakan, keseluruhan Kitab Suci adalah tulisan 'yang diilhamkan Allah yang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran' (2 Timotius 3:16). Tapi Paulus juga mrngatakan kita harus membacanya dengan "rightly dividing the word of truth" (2 Timotius 2:15). Kita harus dapat memilah Firman Kebenaran secara tepat.

Bagaimana caranya?

Ada dua pertanyaan yang harus kita tanyakan setiap kali membaca ayat Alkitab:
(i). Apa yang ayat ini maksudkan di bawah terang karya salib yang sempurna?
(ii). Siapa penulisnya, kepada siapa ditujukan dan mengenai apa?

SALIB SEBAGAI FILTER
Hari ini saat mendengar banyak orang berkhotbah, Anda bisa menyimpulkan isi khotbah mereka membuat salib seolah tak penting, seolah tak membuat perbedaan apapun. Padahal, kematian Yesus di salib adalah satu-satunya peristiwa terpenting dalam sejarah manusia.

Sebelum salib, perjanjian yang lama yang berlaku. Tapi setelah salib, yang berlaku adalah perjanjian yang baru yang berdasarkan kasih karunia, membuat perjanjian lama menjadi usang, kuno, kedaluwarsa (Ibrani 8:13). Di bawah perjanjian lama Anda diberkati JIKA Anda baik. Di bawah perjanjian baru Anda diberkati KARENA Dia baik.

Lihatlah perbedaan kontras berikut:

Sebelum salib kita diberkati jika kita taat dan dikutuk jika kita tak taat (Ulangan 11:26-28). Sesudah salib kita diberkati karena kita telah diampuni (Roma 4:8) dan kita telah ditebus dari kutuk Taurat (Galatia 3:13).

Sebelum salib kita mengampuni supaya diampuni Allah (Matius 6:14). Tapi di salib kita diampuni tanpa syarat dan sekarang kita mengampuni karena kita SUDAH diampuni (Efesus 4:32; Kolose 3:13).

Sebelum salib mengasihi sesama berarti tidak mengingini istrinya atau harta miliknya (Ulangan 5:21). Tapi setelah salib kita mengasihi dan menerima sesama kita karena Kristus TELAH mengasihi dan menerima kita (1 Yohanes 4:19; Roma 15:7).

Sebelum salib Allah itu jauh dan tak terhampiri (Keluaran 19:12). Tapi karena salib kita yang dulu jauh telah dibawa menjadi dekat kepada Allah untuk menerima rahmat dan menemukan kasih karunia (Efesus 2:13; Ibrani 4:16).

Sebelum salib Allah menuntut kita bertanggungjawab atas dosa kita dan bahkan persembahan tidak mampu membersihkan hati nurani kita yang jahat/penuh rasa bersalah (Imamat 5:17; Ibrani 9:9). Tapi karena salib, darah Yesus membersihkan kita dari hati nurani yang jahat (Ibrani 10:22) dan Dia tidak lagi mengingat-ingat dosa kita (Ibrani 8:12).

Sebelum salib Allah berkata, "Jangan …" (Keluaran 29). Tapi setelah salib Allah berkata, "Aku akan …" (Ibrani 8:8-12). Sebelum salib perintahnya adalah "Lakukan, Lakukan, Lakukan." Setelah salib yang ada adalah "Sudah, Sudah, Sudah."

Sebelum salib kebenaran dituntut dari orang berdosa (Ulangan 6:25). Tapi setelah salib kebenaran diberikan secara cuma-cuma sebagai anugerah/hadiah (Roma 5:17).

Sebelum salib dosa Adam berarti penghukuman bagi seluruh manusia (Roma 5:18). Tapi sekarang tak ada penghukuman bagi mereka yang ada dalam Kristus Yesus (Roma 8:1).

Saat membaca Alkitab kita harus bertanya, apakah ayat yang sedang kita baca menceritakan perjanjian lama yang menghukum para pendosa, atau menceritakan perjanjian baru kasih karunia yang membuat pendosa jadi orang benar? Jika Anda adalah orang percaya, Anda tak perlu takut terhadap penghukuman Taurat. Sebaliknya, bersukacitalah karena Anda adalah kebenaran Allah dalam Kristus Yesus (2 Korintus 5:21).

Perhatikan juga siapa audiens-nya. Saat membaca Alkitab, kita juga perlu perhatikan kepada siapa ayat tersebut ditujukan. Sebab jika tidak, Anda akan 'salah makan obat'.

Ada dua jenis orang di dunia ini: yang menaruh imannya pada Yesus Kristus dan yang tidak. Karena itulah Roh Kudus membawa dua jenis penginsafan (Yohanes 16:8-10):

(i). Roh Kudus menginsafkan dunia akan dosa ketidakpercayaan (ayat 9).
Banyak ayat di perjanjian baru yang ditulis untuk orang tak percaya. Paulus, Yohanes, Petrus, Yudas dan Yakobus menyampaikan pesan kepada orang tak percaya yang tidak menyadari kebutuhan mereka akan juruselamat (misalnya di 1 Yohanes 1:5-10). Para rasul juga mengingatkan gereja mengenai orang tak percaya yang 'menyamar' sebagai nabi dan pengajar (misalnya di 2 Petrus 2). Kata-kata peringatan keras yang ditujukan kepada orang tak percaya BUKAN UNTUK DITERAPKAN pada orang-orang yang sudah dilayakkan oleh Kristus.

(ii). Roh Kudus mengingatkan orang percaya akan kebenaran mereka (ayat 10).
Kita tak butuh diingatkan mengenai kekurangan kita, tapi kita perlu diingatkan mengenai posisi kita yang selalu benar di hadapan Allah (lihat 2 Korintus 5:21). Sebagian besar kitab Perjanjian Baru ditulis untuk meyakinkan orang percaya bahwa kita adalah milik Allah dan tak ada apapun yang bisa memisahkan kita dari cinta Kristus (Roma 8:38-39). Bahkan dosa kita pun tak bisa, karena kasih karunia Allah jauh lebih besar dari dosa kita (lihat Roma 5:15). Saat kita gagal, Roh Kudus tidak menghakimi atau menuduh kita – tak ada yang namanya penghakiman bagi kita yang ada di dalam Kristus. Sebaliknya Dia mengingatkan kita bahwa kita selalu dan selamanya benar, bahwa kita selalu dijaga oleh Yesus (Yudas 24), bahwa kita adalah anak Allah (Galatia 4:6) dan bahwa pengharapan kita kuat dan aman (Ibrani 6:19). Saat kita bersalah Yesus tidak menghukum kita, Dia justru membela kita (1 Yohanes 2:1) dan Dia mengajar kita bagaimana harus berkata 'Tidak' pada segala kefasikan (Titus 2:12).

Memilah Firman dengan tepat berarti membaca Firman SESUAI KONTEKS karya salib yang sempurna. Berarti membaca dan menafsirkan Firman di bawah terang cahaya karya Yesus. Seluruh Alkitab menyingkapkan Yesus (Lukas 24:27). Bacalah Alkitab untuk menemukan Yesus.

[Paul Ellis : Rightly Dividing the Word : How to Read Your Bible Without Getting Confused; https://escapetoreality.org/2010/03/10/rightly-dividing-the-word-how-to-read-your-bible-without-getting-confused/, 10 March 2010, Translated by Mona]

Keselamatan yang tak mungkin hilang

*KESELAMATAN yang tak mungkin HILANG !*

Ketakutan terbesar saya setelah menjadi orang kristen adalah kehilangan keselamatan saya. Ketakutan ini bukan tanpa alasan, tetapi karena beberapa bagian dari alkitab memang menyatakannya demikian. Meskipun artinya tidaklah demikian! Hanya karena pengetahuan saya terbatas untuk memahami pikiran Allah – pikiran Saya membutuhkan Roh Kudus untuk menyingkapkan kebenaran-Nya, sesuai dengan janji-Nya kepada orang percaya. Yohanes 8:32. "Dan kamu akan (mengetahui kebenaran), dan 'kebenaran' itu yang akan MEMERDEKAKAN kamu." Penekanan sengaja ditambahkan.

"Kebenaran menurut bahasa Ibrani adalah tsadaq, sedangkan dalam bahasa Yunani adalah dikaioo, yang berarti mengumumkan suatu keputusan yang menyenangkan, atau menyatakan benar. Konsep ini tidak berarti menjadikan benar tetapi menyatakan kebenaran. Perihal menyatakan kebenaran merupakan konsep dalam persidangan, sehingga membenarkan berarti membubuhkan keputusan yang benar. Perhatikan perbedaan antara membenarkan dengan menyatakan salah dalam Ulangan 25:1 dan 1 Raja-raja 8:32 dan Amsal 17:15."

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Yohanes 8:36

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa kebenaran mengacu kepada seorang pribadi bukan yang lain. Anak yang dimaksud oleh penulis Yohanes adalah pribadi Yesus Kristus. Jadi, membutuhkan pewahyuan Allah Anak untuk mengetahui kebenaran yang sejati.

* Keyakinan populer
Saya telah menemukan begitu banyak orang percaya dicengkram oleh rasa takut akan ketidakpastian berkenaan keselamatan mereka di dalam Yesus Kristus. Mereka adalah korban dari para pengkhotbah Hukum Taurat yang menekankan usaha hidup kudus dan benar untuk mendapatkan perkenanan Tuhan. Meskipun kedengarannya rohani, suatu ajaran yang menekankan pada "perbuatan baik" hanya akan membawa pada penghakiman, penghukuman, dan kematian:

"Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu."
2 Korintus 3:7

"Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada ( penghukuman) itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada 'pembenaran'."
2 Korintus 3:9

Jangan percaya pada kebohongan. Perbuatan baik tak membawa Anda pada kebenaran. Justru menyeret Anda pada penghukuman. Paulus adalah seorang Farisi, Dia seorang pengajar Hukum Taurat, itulah sebabnya surat – suratnya sangat berbeda dengan rasul – rasul yang lain. Paulus mengkalimatkan Hukum Taurat sebagai pelayanan yang memipin kepada penghukuman dan kematian. Hukum Taurat adalah kudus dan benar. Tapi manusia adalah ciptaan yang telah rusak akibat dosa Adam (Roma 7:12-15). Dan tujuan hukum Taurat diturunkan bukan supaya manusia menuruti Hukum itu dengan sempurna, melainkan supaya manusia melihat dirinya yang jauh dari sempurna untuk menaati Hukum Taurat, sehingga timbul kesadaran bahwa mereka membutuhkan sang juru selamat.

* Keselamatan adalah PEMBERIAN bukan UPAH.
"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,"
Filipi 2:12

Kutipan Paulus ini sering disalah pahami oleh banyak orang kristen. Sehingga kesannya keselamatan itu harus diusahakan, dikejar, dan dikerjakan dengan kemampuan diri. Lebih dari itu – keselamatan menjadi sesuatu yang tidak pasti. Jika tanggapan ini benar, maka apa bedanya keselamatan di dalam Yesus Kristus dengan keselamatan yang ditawarkan oleh semua agama dan keyakinan di dunia ini?
Memang benar, kalau hanya dinilai dari kutipan Paulus tanpa mengkaji lebih jauh ayat selanjutnya, setiap orang yang membacanya akan kehilangan esensi dari pesan kebenaran yang disampaikan oleh Paulus. Perhatikan ayat selanjutnya:

"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." Filipi 2:13

Siapakah yang MENGERJAKAN KESELAMATAN itu? Cukup tegas bukan! Keselamatan itu pemberiaan secara Cuma – Cuma (GRATIS), itulah sebabnya dikatakan oleh kasih karunia. Ketika keselamatan dipahami sebagai hasil dari kinerja, maka keselamatan bukan lagi pemberian secara Cuma – Cuma, melainkan UPAH. Dengan begitu keselamatan menjadi begitu sukar dan mustahil untuk diperoleh.
Sangat disayangkan bahwa para pengkhotbah Hukum Taurat hanya menekankan pada ayat 12 dari surat Paulus untuk jemaat Filipi, tanpa mengkaji kebenarannya pada ayat selanjutnya, sehingga terkesan bahwa keselamatan itu diperoleh dari usaha dan kerja keras manusia melalui perbuatan baik. Ajaran ini sesat!

SUATU KEPASTIAN

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah."
Roma 5:8-9

Memang orang percaya memperoleh keselamatan itu secara gratis. Tetapi melalui seseorang yang telah membayarnya dengan harga yang sangat mahal, dan Ia memberikannya secara Cuma – Cuma. Kita menerimanya secara Cuma – Cuma, bukan karena keselamatan itu gratis, tapi saking mahalnya dan kita tidak dapat membayarnya, Yesus Kristus TELAH melunasinya untuk kita yang percaya.

"Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."
Roma 8:1

Suatu kepastian. Seorang yang telah percaya MUSTAHIL untuk tidak menerima keselamatan. Keselamatan itu SUKAR bahkan MUSTAHIL untuk diperoleh melalui perbuatan baik, apapun bentuknya. Itulah sebabnya keselamatan hanya untuk DITERIMA bukan untuk diusahakan.
Itulah Injil kasih karunia yang diberitakan oleh Paulus. Tanpa USAHA dari pihak manusia, kita telah diselamatkan melalui PEKERJAAN Yesus Kristus yang telah sempurna di atas salib. Nikmatilah itu. Anda tak perlu kuatir apalagi takut, kerjakanlah keselamatan itu dengan takut dan gentar, dengang percaya kepada pekerjaan Kristus yang sempurna, dan tidak memalingkan pandangan kita dari karya salib di kalvari.

~Denny Christian