22 January, 2009

Menginterupsi Tuhan

MENGINTERUPSI TUHAN

Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata:
"Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup."
- Matius 9:18 -


Yesus sedang berbicara, ketika kepala rumah ibadat menginterupsiNya.
Ajaib sekali, Yesus tidak marah dan juga tidak nampak keberatan.
Bahkan Yesus mengiyakan apa yang orang ini minta.

Mengapa?
Sebab ia datang kepada Yesus dengan MENYEMBAH.
Ah...betapa mudah dan simple apa yang bisa membuat Tuhan luluh hatiNya.

Tiap kali Tuhan melihat hati yang merendah dan hati yang tahu menyembah, maka hatiNya luluh.
Sebab, bukankan Bapa memang mencari penyembah-penyembah?

Dalam segala keadaan, tersungkurlah di hadapanNya.
Dalam segala keadaan, rendahkan dirimu di hadapanNya.
Maka, interupsimu pun akan mendapat perkenanNya.

Rancangan TUHAN sungguh indah dibalik setiap kesusahan

Jawaban Tuhan
                   
Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di
pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan
menyelematkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan
pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu
apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa
barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya
dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Dan
yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya.

Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru: "Tuhan, teganya Engkau
melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya, dia
terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk
menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada
penyelamatnya.
"Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak
boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika
kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu
adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian
negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri
bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata  :  Itu tidak mungkin.
Tuhan berkata :  Tidak ada hal yang mustahil bagiKu. (Lukas 18:27)

Kamu berkata  :  aku terlalu capai.

Tuhan berkata :  Aku akan memberikan kelegaan padamu. (Matius 11:28)

Kamu berkata  :  Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.

Tuhan berkata :  Aku mengasihimu. (Yohanes 3:16 ; Yohanes 13:34)


Kamu berkata  :  Aku tidak bisa meneruskan.

Tuhan berkata :  Kasih karuniaKu cukup. (2 Korintus 12:9 ; Mazmur 91 : 15)

Kamu berkata  :  Aku tidak mengerti.

Tuhan berkata :  Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Amsal 3:5-6)


Kamu berkata  :  Aku tidak bisa melakukannya.

Tuhan berkata :  Kamu bisa melakukan semuanya. (Filipi 4:13)


Kamu berkata  :  Ini tidak berharga.

Tuhan berkata :  Itu akan berharga. (Roma 8:28)


Kamu berkata  :  Aku tidak bisa memaafkanmu.

Tuhan berkata :  Aku memaafkanmu. ( 1Yohanes 1:9 ; Roma 8:1)


Kamu berkata  :  Aku tidak bisa mengatasi.

Tuhan berkata :  Aku akan menyediakan kebutuhanmu. (Filipi 4:19)


Kamu berkata  :  Aku takut.

Tuhan berkata :  Aku tidak memberikan padamu roh  ketakutan. (II Timotius 1:7)


Kamu berkata  :  Aku selalu kuatir dan frustasi.

Tuhan berkata :  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaku. (I Petrus 5:7)


Kamu berkata  :  Aku tidak mempunyai iman yang kuat.

Tuhan berkata :  Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya. (Roma 12:3)


Kamu berkata  :  Aku tidak pandai.

Tuhan berkata :  Aku memberikan padamu hikmat. (I Korintus 1:30)


Kamu berkata  :  Aku merasa sendirian.

Tuhan berkata :  Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Ibrani 13:5)


Wartakanlah ini pada siapa saja yang membutuhkan, Saya percaya ada
saat-saat dimana kita merasa "gubuk" kita terbakar? (John 1:6)

 ..-+*Faith, Hope & Love*+-..

 

Nelayan

Nasihat Pengusaha itu baik,namun apa yang dilakukan nelayan itu justru mengajarkn kita suatu hal, Hidup harus seimbang.
kita perlu secara sengaja, berhenti sejenak dari kerja keras dan rutinitas kita untuk, menikmati segarnya rerumputan hijau,kicau burung di udara dan harumnya mawar yang sedang mekar.

Pelaut

Doa malam

 Doa Malam ... diinterupsi oleh Tuhan

Bapa di surga …Ya?

 Jangan menyela. Aku sedang berdoa.

Tapi kamu memanggil-Ku. 

Memanggil-Mu? Aku tidak memanggil-Mu. Aku sedang berdoa.

Bapa di surga….Nah, ya'kan, kamu melakukannya lagi. 

Melakukan apa? Memanggil-Ku. Kamu bilang, "Bapa di surga." Aku di sini. Apa yang ada dalam benakmu? 

Lho, aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Aku ini'kan cuma sekedar mengucapkan doa malamku. Aku selalu berdoa sebelum tidur. Itu merupakan kewajibanku.

Oh, baiklah. Teruskan. 

Aku mengucap syukur atas segala berkat-Mu…..

Sebentar. Berapa besar rasa syukurmu? 

Apa?

Berapa besar rasa syukurmu atas segala berkat-Ku? 

Aku…yah…aku tidak tahu. Aku tidak peduli. Bukankah itu memang bagian dari doa? Begitulah mereka mengajarku berdoa.

Oh, baiklah. Teruskan… 

Teruskan? Ya, teruskan doamu. 

Oh, ya. Berkatilah mereka yang sakit, yang miskin dan yang menderita …

Apakah kamu bersungguh-sungguh? 

Ya, tentu saja.

Apa yang telah kamu lakukan untuk itu? 

Lakukan? Siapa, aku? Tidak ada, kurasa. Aku hanya berpikir bahwa semua akan menjadi baik jika Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu di sini seperti Engkau berkuasa di atas sana, jadi manusia tidak perlu lagi menderita.

Apakah Aku berkuasa atasmu? 

Hmmm, aku pergi ke gereja, aku memberi kolekte, aku tidak…

Bukan itu yang Aku minta. Bagaimana dengan tingkah lakumu? Teman-temanmu dan juga keluargamu menderita karena ulahmu. Juga caramu memboroskan uang…semuanya hanya untuk kepentingan dirimu sendiri saja. Dan bagaimana dengan buku-buku yang kamu baca?  

Berhentilah mencelaku. Aku ini sama baiknya dengan orang-orang lain yang pergi ke gereja setiap hari Minggu.

Ah, maaf.  Aku pikir engkau meminta-Ku untuk memberkati mereka yang berkekurangan. Agar hal itu terjadi, Aku perlu bantuan dari mereka yang memintanya……seperti kamu misalnya.  

Tolong, Bapa. Aku perlu menyelesaikan doaku. Ini sudah jauh lebih lama dari biasanya.

Berkatilah para misionarismu agar mereka dapat menolong orang-orang yang menderita.

Maksudmu orang-orang seperti Dion? 

Dion?

Ya, anak yang tinggal di ujung jalan itu. 

Dion … tapi dia itu suka merokok dan mabuk-mabukan, dan tidak pernah pergi ke gereja.

Pernahkah kamu melihat ke dalam hatinya? 

Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin…

Aku melihatnya. Hatinya adalah salah satu dari hati yang paling pedih dan menderita. 

Baiklah, kiranya Engkau mengutus misionaris-Mu ke sana, ya Tuhan.

Bukankah kamu yang harus menjadi misionaris-Ku, utusan-Ku? Aku rasa Aku telah menyatakannya dengan amat jelas dalam setiap Misa.  

Hei, sebentar. Apa-apaan ini. Apakah ini hari "Pengkritikan- ku"?  Aku ini sedang melakukan kewajibanku, melaksanakan perintah-Mu untuk berdoa. Dan tiba-tiba saja Engkau menyerobot masuk dan mulai membeberkan semua kesalahanku.

Ah, kamu memanggil-Ku. Jadi, Aku di sini. Teruskan doamu. Aku tertarik dengan bagian selanjutnya. Kamu belum mengubah susunan doamu'kan? Ayo... 

Aku tidak mau.

Kenapa tidak mau? 

Aku tahu apa yang akan Engkau katakan.

Ayo, coba dan lihatlah. 

Ampunilah segala dosaku … dan bantulah aku untuk mengampuni sesamaku.

Bagaimana dengan Billy? 

Nah, betul'kan. Sudah kuduga. Aku tahu Engkau akan mengungkit-ungkit masalah itu. Dengar Tuhan , ia berbohong tentang aku sehingga aku dikucilkan. Semua temanku menyangka bahwa aku ini seorang pembohong besar, padahal aku tidak melakukan apa-apa. Lihat saja, akan kubalas dia!

Tetapi, doamu? Bagaimana dengan doamu? 

Aku tidak bersungguh-sungguh. Baiklah, setidak-tidaknya kamu berkata jujur. Aku pikir kamu memang senang membawa dendammu itu kemana-mana, ya'kan? 

Tidak, aku tidak suka. Tetapi aku akan segera merasa puas begitu dendamku itu terbalaskan.

Kamu mau tahu suatu rahasia? 

Rahasia apa?

Kamu tidak akan merasa puas, malahan akan semakin parah. Dengarkan Aku, kamu mengampuni Billy dan Aku akan mengampunimu. 

Tapi Tuhan, aku tidak dapat mengampuni Billy.

Kalau begitu, Aku juga tidak dapat mengampunimu. 

Sungguh, apa pun yang terjadi?

Sungguh, apa pun yang terjadi.

Ah, kamu belum selesai dengan doamu. Teruskanlah. 

Oh, ya …bantulah aku untuk menguasai diriku dan jauhkanlah aku dari pencobaan.

Bagus, bagus. Aku akan melakukannya. Tetapi kamu sendiri, jauhilah tempat-tempat di mana kamu dapat dengan mudah dicobai. 

Apa maksud-Mu, Tuhan?

Berhentilah berkeliaran di rak-rak majalah dan menghabiskan waktumu di sana . Sebagian dari yang ditawarkan di sana , cepat atau lambat akan mempengaruhimu. Tiba-tiba saja kamu akan sudah terjerumus dalam hal-hal yang mengerikan … dan jika itu terjadi, jangan memperalat-Ku sebagai pintu keluar darurat. 

Pintu keluar darurat? Aku tidak mengerti.

Tentu kamu mengerti. Kamu telah melakukannya berulang kali… kamu terjerumus dalam situasi gawat, kemudian kamu datang kepada-Ku. "Tuhan, bantulah aku untuk keluar dari masalah ini dan aku berjanji tidak akan melakukannya lagi." Sungguh mengherankan, kekhusukan dan kesungguhan doamu meningkat drastis apabila kamu ditimpa masalah. Ingatkah kamu sebagian dari tawar-menawar yang kamu coba lakukan dengan-Ku? 

Hmmm, aku tidak….Oh ya,….ketika guruku memergokiku menonton film tentang….Astaga!

Ingatkah kamu bagaimana kamu berdoa? "Ya Tuhan. Jangan biarkan dia melaporkannya pada ibuku. Aku berjanji mulai sekarang tidak akan lagi menonton film tujuh belas tahun ke atas." Dia tidak melaporkannya kepada ibumu, tetapi kamu tidak menepati janjimu, ya'kan? 

Tuhan, aku melanggar janjiku. Aku sungguh menyesal.

Baik, lanjutkan doamu.   

Sebentar, Bapa. Aku ingin bertanya sesuatu kepada-Mu. Apakah Engkau selalu mendengarkan doa-doaku?

Ya, setiap kata; setiap saat. 

Kalau begitu, mengapa Engkau tidak pernah menjawabku sebelumnya?

Berapa banyakkah kesempatan yang kamu berikan pada-Ku? Tidak ada cukup waktu antara kata "Amin"-mu dan kepalamu menumbuk bantal. Bagaimana Aku dapat menjawabmu? 

Engkau dapat, jika saja Engkau sungguh menghendakinya.

Tidak. Aku dapat hanya jika "kamu" sungguh menghendakinya.

Anak-Ku, Aku selalu rindu untuk berbicara denganmu. 

Bapa, maafkan aku. Maukah Engkau mengampuniku?

Sudah kuampuni. Dan terima kasih, sudah mengijinkan Aku menginterupsimu. Kadang-kadang Aku begitu rindu untuk dapat berbicara denganmu.

Selamat malam. Aku mengasihimu.

sms from sahabat

Rema: Dengan kemunafikan,ajaran Tuhan yang mulia tidak pernah terwujud.
Orang orang yang harusnya mengalami perjumpaan dengan Nya malah alami kepahitan.
Janganlah menjadi batu sandungan itu.