27 October, 2016

Fwd: [New post] ALLAH TIDAK AKAN MEMBIARKAN ANDA “STUCK”


---------- Pesan terusan ----------
Dari: dailygracia <donotreply@wordpress.com>
Tanggal: 17 Oktober 2016 07.45
Subjek: [New post] ALLAH TIDAK AKAN MEMBIARKAN ANDA "STUCK"
Kepada: shelbywin@gmail.com


dailygracia posted: " Saat kita mengerti bagaimana Allah berinteraksi dengan kita, hidup kita berubah. Kita akan mampu melihat apa yang sedang Allah lakukan di dalam kita, dan apa yang sedang Dia lakukan melalui kita. Tanpa bingung membedakan keduanya. Kita jadi bisa berad"

New post on dailygracia

ALLAH TIDAK AKAN MEMBIARKAN ANDA "STUCK"

by dailygracia

image

Saat kita mengerti bagaimana Allah berinteraksi dengan kita, hidup kita berubah. Kita akan mampu melihat apa yang sedang Allah lakukan di dalam kita, dan apa yang sedang Dia lakukan melalui kita. Tanpa bingung membedakan keduanya. Kita jadi bisa berada dalam hadirat-Nya, menerima pewahyuan, tuntunan dan kasih-Nya.

Namun hal ini biasanya bukan pengalaman yang serta merta. Menantikan Allah butuh kesabaran, karena ada waktu yang tepat untuk segala sesuatu. "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya," demikian Pengkhotbah 3:1 mengingatkan kita.

Read more of this post

dailygracia | October 16, 2016 at 11:45 pm | Categories: Uncategorized | URL: http://wp.me/p6zxkP-tJ

Unsubscribe to no longer receive posts from dailygracia.
Change your email settings at Manage Subscriptions.

Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser:
https://dailygracia.wordpress.com/2016/10/16/allah-tidak-akan-membiarkan-anda-stuck/



Iman siapa ?

APAKAH KITA DIBENARKAN OLEH IMAN KEPADA YESUS ATAU OLEH IMANNYA YESUS?

Roma 5:1 
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.

Kebanyakan orang menafsirkan ayat ini adalah bahwa iman kita kepada Yesus Kristus adalah katalis supaya kita dibenarkan. Hal ini menempatkan beban pada kita untuk beriman kepada-Nya supaya dibenarkan.

Namun bukan itu yang sebenarnya diajarkan Alkitab, juga bukan pandangan gereja mula-mula. IMAN adalah saluran yang melaluinya pembenaran datang, tetapi IMAN YESUSlah yang telah membenarkan kita. Yesus tidak menunggu kita melakukan sesuatu supaya kita dapat dibenarkan melalui perbuatan kita sendiri.

Dua kata yang sangat penting dalam diskusi tentang pembenaran ini adalah - KEPADA - dan - NYA -. Dibenarkan oleh iman kepada Yesus sangat berbeda dari dibenarkan oleh imannya Yesus Kristus yang telah membenarkan kita. Yesus tidak menunggu kita melakukan sesuatu supaya kita dapat dibenarkan melalui perbuatan kita sendiri.

Roma 3:22 
yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Kebenaran Allah datang oleh iman, TETAPI IMANNYA SIAPA? Alkitab versi KJV memgatakan oleh imannya Yesus Kristus tetapi Alkitab versi NIV memgatakan oleh iman kepada Yesus Kristus (Catatan kaki dalam Alkitab versi NIV menunjukkan bahwa ayat ini dapat diterjemahkan, "melalui ketaatan Yesus Kristus,"). Kita lihat betapa pentingnya perbedaan ini! Perbedaan terletak pada apakah sumber kebenaran kita itu adalah iman Yesus atau iman kita.

Galatia 2:16 
Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus (IMANNYA YESUS KRISTUS). Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus (IMANNYA YESUS KRISTUS) dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.

Sekali lagi, apakah kita dibenarkan oleh imannya Yesus Kristus atau dengan beriman kepada Kristus Yesus?

Perbedaan antara keduanya sangat besar. Bagaimana kita menjawab pertanyaan itu akan menentukan teologi kita dalam bidang ini.

Galatia 2:20 
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku (Iman kita di dalam IMAN YESUS KRISTUS). Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah (Imannya Yesus Kristus) yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Sekali lagi iman siapa yang menjadi katalis untuk kebenaran kita -- Iman Yesus atau iman kita? Bukan iman kita, melainkan imannya Yesus Kristus yang telah menjadikan kita benar.

Kita tidak boleh mengabaikan satu prinsip penting dalam menafsirkan Alkitab bila kita ingin memahami dengan benar. Prinsip itu adalah prinsip Kristosentris (Berpusat pada Kristus), Cara lain untuk menafsirkan Alkitab adalah pendekatan egosentris (berpusat pada diri sendiri).

Mana yang kita percayai sebagai cara terbaik untuk memahami Alkitab akan menentukan sudut pandang kita tentang karya Yesus di kayu salib. Amin.

Kuncinya adalah Konsistensi

Pentingnya pembedaan antara kata KEPADA dan NYA dapat dilihat lebih jauh dalam dua teks dari surat Roma. Perhatikan baik-baik konteks kata iman dalam kedua teks ini. Yaitu

Roma 3:25-26
25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Perhatikan secara khusus frase "percaya kepada Yesus" pada ayat 26

Sekarang bandingkan dengan apa yang dikatakan Roma 4:16 tentang iman: "Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, —

Teks pertama mengacu kepada "iman kepada Yesus", sedangkan teks kedua menyebutkan "iman Abraham", dengan perkataan lain, "imannya Abraham". Ayat yang satu menggunakan kata KEPADA, dan ayat lainnya memilih pengertian NYA, atau MILIK.

Ini contoh yang sangat bagus tentang mengapa sangat banyak orang sampai pada pengertian yang keliru tentang iman. Apakah kita heran mengetahui bahwa Roma 3:26 dan Rm 4:16 menggunakan KATA-KATA YANG SAMA, dengan perkecualian nama Yesus dan Abraham. Hanya nama-namanya saja yang berbeda, namun ayat-ayat itu diterjemahkan persis sama!

Para penerjemah Alkitab versi NASB memilih menerjemahkan referensi kepada Yesus sebagai "iman kepada Yesus", tetapi mereka tidak menerjemahkan referensi kepada Abraham sebagai "iman kepada Abraham". Sebaliknya, mereka memilih menerjemahkan dengan benar sebagai "iman Abraham", Bila NASB konsisten, Roma 3:26 akan seperti ini, "Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kita, supaya nyata, bahwa Yesus benar dan juga membenarkan orang yang mempunyai IMANNYA YESUS," (Catatan kaki NASB memberikan ini sebagain terjemahan alternatif).

Ketidakkonsistenan di sini mengingkari perkiraan para penerjemah. Mereka tidak akan mengatakan bahwa Paulus sedang mengatakan pada pembacanya seharusnya beriman KEPADA Abraham, tetapi mereka juga tidak mengatakan bahwa kita dibenarkan oleh imannya Kristus. Pandangan mereka jelas -- bahwa kita dibenarkan karena beriman kepada Kristus.

Iman Yesus atau Iman saya?

Pertanyaannya adalah, Iman Yesus atau iman kita yang diperhitungkan? Jawabannya adalah ya, keduanya. IMAN YESUS menjadi iman kita. Perhatikan bagaimana Rasul Paulus menjelaskan dalam Galatia 3:22 (Alkitab versi King James), " Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena imannya Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya."

Iman Yesus Kristus sudah menghapuskan dosa kita, mendamaikan kita dengan Bapa, memberi kita pengampunan, menjadikan kita sebagai orang benar, dan banyak hal lainnya.

Keuntungan-keuntungan dari salib itu secara objektif dan faktual benar karena Dia. Ketika Yesus berkata, "Sudah Selesai", Yesus bersungguh-sungguh mengatakannya! Apa yang sudah diselesaikan memang sudah selesai.

Roma 1:17 mengatakan, "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Dari iman dan memimpin kepada iman -- apa artinya? Artinya, iman Yesus menjadi iman kita. Ketika Rasul Paulus menulis bahwa orang benar akan hidup oleh iman, ia sedang mengacu kepada habakuk 2:5, yang menguraikan dengan jelas maksud pernyataan Paulus kepada jemaat di Roma, "Tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya," Sama sekali tidak salah bila mengatakan bahwa iman kita itu penting, tetapi sama pentingnya juga mengakui bahwa tidak ada dasar untuk iman kita kalau iman itu tidak bersumber di dalam iman Dia. Ketika kita percaya, kita mulai menjalankan di dalam dimensi waktu apa yang sudah ditetapkan di dalam kekelan.

Penebusan yang dilakukan Kristus tidak memengaruhi kita hanya karena kita mempercayainya. Ini memengaruhi setiap orang entah kita percaya atau tidak. Itulah Injil yang membuat Injil sangat menarik. Tidak seorangpun terkecualikan di salib. Semua manusia berada di dalam Dia pada hari yang mengerikan sekaligus indah itu.

Selamat merenungkan
Tuhan Yesus Memberkati

Pagi bro & sis,
Wah diskusinya panjang sekali, sy blm mencerna satu persatu, tapi nangkap intinya ttg iman ya: iman saya atau iman Yesus

Saya mau urun rembug seblm kerja ah, iman itu adalah Kristus sendiri, sebelum Kristus datang ga ada iman. Coba search kitab2 PL, kita ga akan nemu kata iman di seluruh PL, krn ini alasannya:

Galatia 3:23-25  Sebelum IMAN itu DATANG kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai KRISTUS DATANG, supaya kita dibenarkan karena iman.
Sekarang IMAN itu telah DATANG, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.