29 October, 2008

MAKNA SUATU PENAMPILAN

"Pergi dan gunting rambut dulu Bung,habis itu balik ke sini baru kita bicara tentang Yesus",kata pak Pendeta.Hal itu dialami Wade Crabtree gitaris rock 'n roll terbaik di North California pada akhir tahun 60-an.Peristiwa itu terjadi pada saat dia datang pada seorang pendeta dan menyatakan keputusannya untuk bertobat dan mau hidup baru dalam Yesus.Sungguh merupakan anugerah Tuhan kalau Wade dapat bertahan dan tidak lari dari Tuhan.Dua minggu kemudian Wade dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juru Selamat pribadinya.

Penampilan Duniawi
Banyak orang kristen berdebat tentang penampilanmulai dari potong rambut,telinga yang berlubang dan seterusnya.Mengenai telinga yang dilubangi dan dipasang anting anting ada suara yang mengatakan tidak baik sama sekali,ada suara yang mengatakan boleh boleh saja.Suara yang bertentangan itu karena budaya yang berlainan.
Apakah Tuhan memperhatikan penampilan kita ? Jawabnya adalah "YA" .Sehubungan dengan penampilan kita ada dua pandang yang berlaku,yang pertama yaitu Legalis,pandangan ini cenderung memperhatikan hal-hal luar saja seakan akan hal ini lebih penting dari hukum-hukum keadilan,kasih,dan kesetiaan.Pandangan kedua yaitu Libertine (pandangan bebas).Para libertine mengambil sikap "Yah,aku bebas,aku bebas ! Aku dapat melakukan segala hal yang ingin aku lakukan.Yesus telah menggenapi hukum taurat bagiku sebab itu aku tidak perlu memperhatikan segala macam macam penampilan luar."
Anggaplah karikatur ini adalah contoh yang berlebihan,tapi keduanya dapat terjadi dan memang telah terjadi.Jadi bagaimana keseimbangannya ? Dan dimana letak kedewasaannya ? Bagaiman bunyi Firman Allah tentang hal ini ? Sejauh mana batas kebebasan kita dan sampai dimana pertanggungjawaban kita pada Kristus ?
Mari kita simak I Kor 11 ; 14-15 Rasul Paulus mengatakan " Bukankah alam sendiri menyatakan kepada kami bahwa adalah kehinaan bagi laki laki,jika ia berambut panjang,tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan jika ia berambut panjang ?" Nah,hal tersebut seakan akan menyatakan bahwa rambut pendek hanya pantas bagi kaum pria,demikian pula rambut panjang hanya pantas bagi kaum wanita.tapi sebenarnya Paulus menunjuk pada hal hal yang lebih luas,bukan saja menyinggung penampilan pribadi seseorang.jika kita meneliti lebih dalam I Kor 11 ; 14-15, seluruh bagian ini ditulis untuk menyinggung lingkungan penyembahan umum di gereja gereja di Korintus.Dalam pasal 11 Paulus menitik beratkan pada dua hal utama,tindakan dari beberapa wanita dalam pertemuan ibadah,dan ketidaktertiban dan rasa kurang hormat dalam merayakan perjamuan Tuhan ( ay 17-34).
Mari kita perhatikan latar belakang situasi dimana Firman Tuhan ini diucapkan seolah olah difokuskan tentang batasan panjang rambut dan cara berpakaian.Pada abad pertama di Yunani pakaian pria dan wanita hampir sama kecuali "tudung kepala " bagi wanita.Pengecualian dalam hal ini hanya terdapat pada wanita pelacur (pezinah),putri putri bangsawan yang berpengaruh di Korintus,dan hamba perempuan yang telah mencukur rambutnya.menurut seorang pakar Alkitab pernjanjian baru,David Prior, : Karena doa-doa mereka merupakan suatu penyembahan yang tertuju pada Tuhan (kebanyakan dengan mata tertutup),beberapa wanita telah meninggalkan tutup kepalanya dan membiarkan rambutnya (yang selalu panjang) terurai lepas." mengomentari hal tersebut F.F bruce mengatakan, "karena Paulus tahu nabi nabi perempuan kafir pada masa Romawi Yunani bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung,maka Paulus tidak ingin hal seperti itu terjadi pada jemaat perempuan di Korintus supaya ada perbedaan."
Bila kita menengok pada informasi latar belakang dan kultur ini,maka kita dapat mengerti lebih jauh fokus dari hati paulus dan point point yang dibuatnya.Seperti di Korintus,begitu juga pada semua gereja,perhatian Paulus yang utama adalah bagi kemuliaan Tuhan dan integritas dari Injil. Anugerah Allah membawa kemerdekaan dan kebebasan yang benar tetapi tidak semua kebebasan menghasilakn hal yang berguna,janganlah kebebasan yang telah dianugerahkan Tuhan pada kita justru menimbulkan syak dalam hati oran lain.
Tampaknya beberapa orang percaya di Korintus bingung antara kebebasan didalam Kristus dengan kebebasan terhadap pengaruh budaya,kultur dan adat istiadat terutama pada waktu mereka berkumpul sebagai satu tubuh untuk beribadah.Paulus menasehatkan jemaat Korintus untuk bertindak secara bijaksana dengan kasih.Ada perbedaan besar antara menggunakan kebebasan yang dipunyai tanpa memikirkan kepentingan orang lain dan tujuan kebebasan seseorang secara komitmen yang radikal untuk melayani orang lain dalam kasih. F.F bruce menawarkan hikmat praktis dalam subjek ini : " Tidaklah mudah untuk menentukan standart umum yang bisa diterima semua pihak.Sebagai pengikut Yesus,tampil berlebihan itu bukan suatu hal yang baik,tetapi kitapun tidak bisa bebas sepenuhnya dari adat istiadat atau budaya yang sudah ada atau sedang terjadi,terutama jika kita ingin menjangkau kelompok masyarakat dengan adat istiadat atau budaya tersebut." Jadi sebenarnya Paulus tidak memberi ketetapan tentang berapa panjang rambut yang seharusnya untuk pria dan wanita.Tapi dia menganjurkan agar jemaat kristen di Korintus yang telah dibebaskan oleh Injil berani hidup untuk kemuliaan Tuhan dan bukan hanya untuk kepuasan diri sendiri. Memang kita semua perlu untuk peka secara kultural tanpa harus terikat oleh suatu tradisi tertentu.
Sebenarnya,ayat yang mendahului ayat dalam I Kor 11;14-15 Memberi kesimpulan yang paling baik dan hikmat yang kita perlukan dalam topik ini.Dalam I Kor 10 ; 23-24 dikatakan ; " Segala sesuatu diperbolehkan. "Benar,tapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu dipebolehkan , "Benar, tapi bukan segala sesuatu membangun.Jangan seorangpun mencari keuntungannya sendiri,tetapi hendaklah tiap tiap orang mencari keuntungan orang lain.Lalu dalam ayat 31, : Jika engkau makan atau engkau minum,atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,lakukanlah semua itu untuk kemuliaan Allah.Jangan kamu menimbulkan syak dalam hati orang.Jadi bolehkah seorang laki laki berambut panjang ? Ya boleh saja,tapi biarlah dia sensitif pada lingkungan kulturnya atau budaya di sekitarnya.Apakah motivasi hatinya ? untuk kepuasan diri sendiri atau untuk membawa " kabar baik " bagi kelompok masyarakat tertentu ? Bagaimana sebaiknya agar tidak menimbulkan syak atau mencuri damai sejahtera orang lain tetapi tetap relevan dengan perkembangan budaya di sekitarnya ?
bersambung.....Kecantikan Rohani..(suara pemenang)